Senin, 19 November 2012

Senin Ceria ^_^

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Hei...Hei....

Pagi ini,,, di senin yang bisa di bilang kurang ceria,,,
karena ditemani oleh dinginnya udara Batam,,, dan juga hujan yang cukup rapat yang turun dari singgasananya...

Bersusah payah memacu Scopy-Do Qu dengan kecepatan yang rendah,,, menuju kantor yang letaknya jauh dari rumah,,,, dari ujung ke ujung kalo ku bilang...
arrrrggghhhh,, dinginnya hari ini,,,,membuat tengkukku juga menggigil...
tanganku seperti di tusuk2 jarum saat memegang stang motorku....

Yang kufikirkan hanyalah bagaimana sampai di kantor dengan cepat namun tetap selamat sampai tujuan,,,,
karena menggunakan Motor Matic di kondisi hujan seperti ini harus ekstra hati-hati....
karena aku sudah dua kali terjatuh berguling guling dengan gaya bebas tak beraturan dan tak terarah bersama dengan Scopy-Do kecintaanku...... yang meninggalkan bekas Luka yang cukup tidak enak di pandang di punggung kakiku... Aku menyebutnya "Tato Baru"
hahahaha.... Luar biasa yakkkk,,,, 

Akhirnya sampai juga di kantor setelah hampir satu jam berjalan begitu pelan di tengah hujan yang cukup deras....
Mencari2 lap dan handuk untuk mengeringkan beberapa bagian yang basah.....
dan semua normal kembali tepat di jam 9....

Sekarang aku sudah kembali berkutat di depan komputerku,,,, mengecek email yang masuk dari klien2,,, mengecek beberapa hal yang belum selesai minggu lalu,,, dan ternyata semua sesuai dugaan,,, hari ini tidak terlalu direpotkan dengan urusan email dan kerjaan,,, hahaha,,,, Si Bos juga masih di Malaysia,,, Emergency leave katanya,,,

Sebenernya saat aku menulis ini,,, ada sesuatu yang berkecamuk,,,,,
bukan di kepalaku,, juga bukan hatiku yang sedang berkecamuk,,,
Tapi perut ini yang dari tadi berkecamuk,,,, mengeluarkan suara yang aneh2... entah Kruyuk...Kruyuk,,, ntah itu kriuk,,,kriuk,,,, ahhh keduanya sama saja,,,, yang jelas ini perut sedang berkecamuk....
ada yang sedang demo didalamnya.... minta diberi asupan makanan,,,,
hahahahaha.....

wajaarrr lah,,,, Cuaca Dingin,,, Badan pun jadi dingin,,,, jadilah perut bereaksi,,,
Mintanya Bakso pula.....
Ya,,,, Aku sedang ingin makan bakso saat ini,,,, namun itu sesuatu yang sangat tidak mungkin,,,,
Jam 10,,, masih jam kerja,,,, tidak mungkin keluar untuk mencari bakso,,,,,, >_<

Yang sabar ya peruuttt,,,,,  sekarang di ganjel pake Air putih hangat dulu yaaakkkkk.....

hahahahaha,,,,,,,
Yaaaa,,,, itu lah ceritaku pagi ini.....

Selamat beraktifitas.... Cemunguddddhhh untuk Senin yang Ceria.... ^_^

Rabu, 14 November 2012

** Tips Sukses Membuat Brownies Kukus **

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Bila anda adalah orang yang sama seperti saya,,,, Penyuka Brownies dan suka membuatnya di rumah,,,
ada baiknya bila anda ingin membuat Brownies Kukus sendiri di rumah, Anda perlu memperhatikan beberapa tips berikut ini agar Brownies Kukus anda matang dengan sukses:

  1. Jumlah takaran bahan-bahan yang digunakan harus selalu tepat.
  2. Cara mengocok adonan harus benar. Kocok terlebih dahulu telur dan gula pasir dengan arah yang sama hingga adonan mengembang dan mengental dan dengan kecepatan yang konstan.
  3. Pastikan wadah untuk mengocok bersih dan kering, usahakan wadah yang digunakan terbuat dari logam, agar waktu pengocokan menjadi lebih cepat berbusa dan mengembang.
  4. Cairkan Dark Coklat dengan menggunakan api yang sedang agar tidak gosong.
  5. Jangan lupa mengayak tepung terigu terlebih dahulu dengan menggunakan spatula untuk menghasilkan tepungterigu yang halus, sehingga adonan nanti tidak berserat dan tidak bergumpal pada saat di kukus.
  6. Masukkan adonan tepung terigu, coklat bubuk, margarin, susu bubuk dan dark coklat yang dicairkan ke dalam adonan tadi dengan kecepatan tinggi agar hasilnya bisa mengembang dengan sempurna dan tidak keras pada saat di kukus.
  7. Gunakan loyang yang bersih dan kering.
  8. Jangan lupa mengolesi margarin pada loyang dan berilah kertas roti di atas loyang, hal ini dilakukan agar kue brownies tidak lengket pada loyang saat di kukus.
  9. Panaskan air hingga mendidih dan kukus adonan brownies tadi dengan api yang sedang agar brownies tidak bergelombang dan matang pada saat di kukus.
  10. Jangan lupa bungkus tutup panci dengan menggunakan lap kering agar tidak menetes pada saat di kikis.
  11. Setelah brownies kukus matang, maka angkatlah segera agar brownies tidak berair dan agar teksturnya tidak lembek.
  12. Brownies Kukus yang sudah matang sebiaknya jangan didiamkan terlalu lama (Bagian bawah brownies akan basah karena adanya uap air).
  13. Jangan melepaskan kertas roti apabila adonan kue brownies belum benar-benar dingin karena ini akan menyebabkan sisi brownies rusak dan hancur.
Semoga Tips ini bisa bermanfaat bagi anda pecinta Brownies Kukus.... ^_^

...Ternyata Suamiku Tak Pernah Mencintaiku...

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Betapa meruginya kita bila ternyata kita terlalu terlambat untuk menyadari hal-hal yang semestinya ada di sekeliling kita....

Sama seperti kisah berikut ini yang saya kutip dari ~Mutiara Air Mata Muslimah~
Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari cerita berikut ini.....

*** ~~~~~~~~~~~ *** ~~~~~~~~~~~ ***



Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku.
Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.

Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah.
Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit.
Aku pikir dia workaholic.

Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.

Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.

Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.

Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami.
Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya.
Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya.
Dia memperkenalkan diri, bernama Meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.

Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki.
Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona.
Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.

Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam sehingga jarang punya teman yang akrab.
5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka.
Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.

Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x.
Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas.
Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan komputernya.
Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.

Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,
” Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhh dasar anak nakal, sini piringnya, ” lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun !

Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku.

Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah.

Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang ke rumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin.
Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.

Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu.
Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku.
Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton.
Kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.

Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.

Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta, aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian.

Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan memanggilku, ” Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha ?”