Rabu, 20 Februari 2013

Sepotong Hati Yang Baru pada 3 Babak Kehidupan Rasa,,,

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Babak Pertama,
Perjumpaan yang biasa pada awalnya,,,, namun berakhir dengan sesuatu yg terdengar cukup menyedihkan,,,, cinta yang hingga akhir tak pernah tersampaikan,,, cinta yag bertahun2 dipendam dan terkubur di relung hati yang terdalam….
Cinta seorang remaja pada sahabat karibnya,,,, sahabat yang bisa dibilang biasa2 saja,,,, sama dengan laki2 kebanyakan,,,, namun entah kenapa selalu bisa mempesona di hati sang gadis….
Cinta yang diciptakan dari rasa persahabatan mereka yang kuat,,,, rasa saling memiliki yang besar,,, saling perduli,,, saling mendukung,,,, tapi rasa itu juga yang menciptakan dinding besar yang tidak kasat mata,,, mereka terlalu takut untuk masuk lebih dalam,,, lebih dari sekedar persahabatan….
Si pria tak pernah tau perasaan si gadis sahabat karibnya itu,,,, yang ia tau bahwa si gadis selalu ada untuk setiap canda tawa dan juga masalah dan kesedihannya….
Si gadis terlalu takut untuk melukiskan perasaannya di depan sahabatnya,,,,, ia terlalu takut untuk kehilangan,,,, terlalu takut mengalami penolakan,,,, terlalu takut hubungan ini menghancurkan persahabatan keduanya….
Jadilah cinta ini hanya terpendam di hati sang gadis,,,,, bertahun2,,,, meski terkadang hatinya berontak dan ingin meneriakkan betapa sungguh ia mencintai sahabatnya itu,,,, namun tetap tidak bisa,,,, ia tak kuasa….  Ia kalah pada egonya yang menyuruhnya tetap diam,,,, bungkam.
Bertahun2 ia pupuskan harapannya,,, bertahun2 ia menunggu waktu yang tepat,,,, hingga menjelang di tahun ke 5 persahabatan mereka,,,, tetap tak ada yang berubah,,,, tetap sama… tetap bungkam….
Dan si gadis akhirnya menyadari,,,, ada yang perlahan berubah,,,, si pria tak mungkin bisa terus bersamanya,,, tak bisa terus menjaganya,,,, bercanda bersamanya,,,,, ada batas yang memisahkan persahabatan itu…. Dan ternyata,,, si Pria mulai mengenal cinta…. Cinta yang tumbuh di hatinya,,,, namun bukan untuk sahabatnya,,,, untuk wanita lain,,,, untuk gadis lain….
Si Gadis Sahabatnya itu tetap pada bagiannya,,,, ia tetap kokoh menjadi sahabatnya,,,,  tetap pada tempatnya sebagai seorang sahabat… tak berubah….
Di keremangan senja,,, si Gadis tertunduk layu menyesali keadaanya…  menyesali bibirnya yang tak dapat bersuara ketika berada di depan pria sahabatnya itu,,,, menyesali akan cintanya yang kandas begitu saja dengan kesadaran penuhnya…. Menorehkan luka yang cukup lebar menganga di hatinya….
Tangis yang slalu ia tahan selama ini buncah keluar bersama rasa cintanya yang juga menguap…. Melayang lalu hilang di telan kegelapan malam….  Cintanya saat ini tak utuh,,,, hanya separuh…
Dalam tangis kepedihan,,, janji untuk membangun sepotong hati yang baru tercipta,,,, sepotong hati yang coba ia susun kembali,,,, menguatkannya,,,,  meski kenangan pahit itu akan tetap hidup di dalam hatinya selamanya…..

~~~~~~ ## ~~~~~~
Babak Kedua,
Perjumpaan kali ini perjumpaan yang biasa,,,, perjumpaan ketika menghadiri sebuah acara teman,,, Si gadis bertemu dengan pria yang memang masih biasa saja…… tak ada yang luar biasa pada pria itu…. Berawal dari masing2 dikenalkan oleh teman,,,, lalu kemudian mereka semakin dekat,,,, dan semakin dekat…. Luka lama itu akhirnya tertutup oleh sepotong hati yang baru yang coba ia bangun dengan susah payah…. Sepotong rasa yang baru….
Ya,,,, ia mulai membangun kembali cintanya,,, dan ternyata di perjumpaan kali ini,,, perasaannya sama terbalaskan,, bagaikan gayung bersambut.. cintanya tidak bertepuk sebelah tangan,,, si pria juga memiliki perasaan yang sama,,, cinta yang sama…..
Hari2 jadi terasa lebih indah,,,, lebih merona,,,, lebih menjanjikan masa depan percintaan yang luar biasa….
Hingga pada suatu hari hari2 indah itu harus tercabik oleh keinginan keluarga si Pria agar anaknya kembali ke kampong halamannya dikarenakan kedua orang tuanya yang sudah mulai renta…
Rasa itu menjadi mengambang kini,,,, si Gadis tak rela bila mereka terpisah jarak,,, meski cinta mereka tetap hidup walaupun terpisah di tempat yang jauh…. Namun si Pria mencoba member pengertian….
Suatu hari ia akan kembali,,,, menjemput si gadis,,, menjemput cintanya,,, dan menjadikan si Gadis menjadi permaisuri di hidupnya…. Dengan tetap menjaga cinta itu hingga pada saatnya nanti….
Janji itu terlihat begitu nyata,,,,, begitu menjanjikan kisah yang indah…. Dan si Gadis menunggu,,,, menunggu dan menunggu,,,, mereka tetap berkomunikasi melalui media apapun,,,, si gadis tetap percaya bahwa kekasihnya akan kembali,,,, menjemput janji bahagianya….
Namun ia juga tidak menyadari,,,, setelah dua tahun menunggu,,,, janji itu juga belum di semaikan…. Masih mengambang,,,  ia mulai sedih,,, mulai ragu,,,,
Si pria pun kini mulai lupa akan janji2 yang ia ucapkan,,,, ia lupa akan rasa cinta yang sudah ia tanam pada si Gadis kini sudah tumbuh mekar dan besar,,,, indah,,,,  ia benar2 lupa,,,,
Dan ia mulai mengenal cinta yang lain,,, meski tak seindah cintanya pada si gadis nun jauh disana,,,, tapi cukup untuk melengkapinya di kampung halamannya,,,, Si Pria tak bisa pergi,,, tak pernah bisa menjemput,,,, ia tau cintanya begitu besar,,,, namun tak bisa ia raih….. ia tak kuasa,,,, karena orang tuanya yang tak bisa ditinggalkan….
Akhirnya ia mengabari keadaannya pada sigadis cintanya yang terpisah itu,,,, ia akan segera menikah dengan gadis lain,,, ia terpaksa melupakan janji2nya yang dulu,,,, ia terpaksa menghapusnya,,,, secara paksa… hanya melalui telepon,, dan itu begitu menyakitkan….
Menorehkan luka baru yang lebih luas,,,, menganga di hati si gadis…. Berdarah,,,,
Pupus seketika,,,, hancur semua janji2 yang pernah di ucapkan,,,, menguap semua mimpi2 yang pernah dibangun bersama…. Ia hancur,,,, remuk bersama hati si gadis…. Menyisakan tangis yang mendalam,,,, tangis yang tak kunjung padam hingga Purnama ke delapan,,,,

~~~~~~ ## ~~~~~~ 
Babak Ketiga,
Perjumpaan kali ini pun perjumpaan yang biasa,,,,  di Purnama kesembilan mereka bertemu,,,,
Si gadis yang telah lelah dengan hatinya,,, tak terlalu bersemangat dengan pertemuan itu awalnya….
Pertemuan di kampus di tahun kedua menjelang ketiga…..  yahhh,,, awal yang sebenarnya biasa,,,,
Yang tidak biasa itu perjalanan dari pertemanan itu,,,, terlalu penuh janji,,,, terlalu indah…
Mulai mengobati luka2 lama yang telah 2 kali ditorehkan pada hatinya yang kecil….  Si gadis mulai menemukan cintanya yang baru…. Si Pria pun mulai mengukir janji2 yang baru,,,, meski mengambang,,,, namun cukup membuat luka2 itu terobati sedikit demi sedikit…
Namun si Gadis salah,,,, ia tidak pernah menyadari bahwa Pria ini terlalu jauh dari jangkauannya,,,,  si Pria terlalu jauh dari levelnya,,,, ia terlalu tinggi untuk di raih…..  keluarganya,,,, hidupnya,,,, kesehariannya,,,, terlalu tinggi dan menyilaukan….terlalu susah untuk di raih,,, namun perasaan itu ia tekan dalam2….. ia merasa itu cintanya yang baru,,,, membuatnya mulai bahagia,.,,mulai memunculkan kuncup baru pada hatinya…. meski janji2 bahagia itu tak kunjung datang,,,,,
Hubungan mereka tetap pada pertemanan,,,,,,  tetap di tempatnya,,, meski mereka sering berjalan bersama,,, meski mereka sering bercanda atau sekedar berbasa basi di telpon berdua…. Tetap sama… di tempatnya….
Hingga bayang2 luka baru itu muncul,,,, si Pria pergi dengan tiba2… menghilang,,,,
Tanpa alasan,,,, tanpa penjelasan,,, tanpa pernah ada kata2….
Si Gadis menangis terdiam di tempatnya,,,,, serasa begitu kelam,,,,, senjanya makin terpuruk… ia hilang pijakan….   Tiga kali ia terluka,,,, tiga kali juga hatinya binasa,,,,,,
Ia harus mulai lagi dari awal,,,, mulai mengobati satu persatu kepingan hatinya yang hancur….  Merajutnya kembali satu persatu,,,,,, meski kenangan2 itu tetap hidup,,,, dan terus hidup di hatinya….
Tiap kali ia sendirian,,,, kenagan itu seperti kembali di hadapannya seperti lorong waktu 3 dimensi yang diputar kembali,,,, menghujamnya,,,, tepat di ulu hatinya….
Hampir setahun ia berjuang untuk melupakan segalanya,,,, kisahnya yang begitu menyedihkan,,,
Ia mulai bangkit,,, mulai berdiri,,, meski masih tertatih dankadang merangkak……
Namun yang tak disangka,,,,, si Pria kembali,,,, tiba2,,, sangat tiba2,,,, mengucapkan maaf yang dr dulu selalu ingin ia dengar,,, memberi penjelasan akan kepergiannya yang begitu tiba2…. Dan ternyata penjelasan itu malah lebih menghantamnya tepat di pusat hatinya….  Lukanya berdarah lagi…. Memerah lagi….
Karena keluarga,,,, karena keadaaan,,,, ia harus pergi,,, ia harus mundur dan menjauh,,,,, alasan itu yang diungkapkan si Pria…. Dan si Gadis masih mencoba mengerti,,,,  ia tetap tak bisa marah,,,, tak bisa membenci…. Meski ia harus membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul,,,, Cintanya tetap hidup dan tersisa di dalam hatinya….. meski semua begitu nyata bahwa tidak akan bisa lagi dilanjutkan….
Ia mengalah dan mundur,,,,,
Ia mencoba memberi pengertian pada hatinya,,,,
Mencoba mendamaikan hatinya,,,,,karena memang itu yang bisa ia lakukan,,,,
Berdamai dengan waktu,,,, berdamai dengan keadaan,,,,
Ia mencoba melepaskan hatinya yang tak pernah utuh itu,,,, melepaskan dengan sepenuhnya,,,, meski dengan kerelaan yang masih dipaksakan,,,,, meski butuh waktu seumur hidup untuk melupakannya... tapi memang itu yang harus ia lakukan,,,, agar ia bisa memulai mengobati semuanya….
Melepaskannya,,,,, membiarkan itu menguap dari genggamannya….
Kemudian mulai lagi menyusun hati yang baru,,,, sepotong hati yang baru yang coba ia bangun,,,, hati yang lebih kuat untuk menghadapi segalanya,,,, hati yang lebih tegar untuk mengahapi apapun….
Dengan sepotong hati yang baru,,, benar2 baru…. Ia berjalan ke depan,,,,, meninggalkan potongan2 hati yang dulu telah rusak….
Semua tetap menjadi kenangan yang terus hidup di dalam hati,,,,, tak kan pernah mati,,,, tak kan pernah pergi....

~ Citra Sari ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

b, i, a